(Matius 6:32b)
Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Sejak beberapa tahun silam, banyak rakyat Haiti yang mengalami kelaparan. Saking mahalnya harga bahan pangan, mereka membuat kue-kue Bonbon Te yang dimakan hampir semua kalangan, termasuk para ibu hamil. Sedihnya, kue ini terbuat asli dari lumpur tanah yang dicampur dengan sedikit garam dan mentega. Adonan ini dibentuk dan dijemur di bawah terik matahari. Setelah itu, Bonbon Te siap dikonsumsi. Ketika Bonbon Te masuk ke dalam mulut, persis seperti aroma tanah kering yang disiram air, dengan sedikit rasa asin. Jauh dari kata enak dan sehat, namun penganan ini telah menyelamatkan ribuan orang di sana dari kelaparan, sejak lebih dari lima tahun silam.
Apakah hari ini Anda masih bisa makan makanan yang wajar? Sekadar nasi goreng dengan sepotong telur dadar adalah sebuah kemewahan bagi warga miskin Haiti yang makin banyak jumlahnya dewasa ini. Ketika kita mengeluhkan sayuran di meja makan yang membosankan dan menginginkan hidangan ala Korea di restoran-restoran fastfood, ingatlah bahwa air liur mereka menetes saat melihat postingan makanan membosankan di atas meja rumah kita tersebut.
Seorang anak terus mengeluh tentang sepatunya yang sudah ketinggalan model, padahal sepatu itu baru dibeli dua bulan sebelumnya. Saat sang ayah akhirnya membelikan sepatu model terbaru, sebulan kemudian ia mengeluhkan hal yang sama. Sampai suatu hari, ia bertemu dengan seorang anak yang duduk di atas kursi roda, tanpa kaki sama sekali. Sejak hari itu, tanpa nasihat siapa pun, ia tidak pernah lagi mengeluhkan hal lainnya, dan semakin banyak menggunakan waktunya untuk membantu orangtuanya di rumah. Saudara, kebisingan anak-anakmu di rumah adalah hal yang dirindukan pasangan yang belum dikaruniai anak. Rumahmu yang bocor, juga adalah impian kaum gelandangan. Tasmu yang itu-itu saja adalah dambaan kaum papa yang sudah merasa beruntung saat mendapat kantong kresek bekas yang tidak berlubang. Bersyukurlah atas segala hal yang masih dapat kita pakai dan nikmati. Berhentilah khawatir akan apa yang tidak kita punyai (Filipi 4:6). Tuhan adalah gembala kita yang baik, yang memelihara hidup kita. (em)
Doa: "Bapa, ampunilah aku jika aku kurang bersyukur kepada-Mu dengan mengeluhkan hal-hal yang tidak kupunyai. Tolong aku untuk terus menyadari bahwa pemeliharaan-Mu selalu ada bagiku. Amin."