SUNGGUH-SUNGGUH

(Keluaran 15:26)

firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, ..., maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, .... sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau."

Ketika tiba di Mara, orang-orang Israel tidak dapat meminum air di tempat itu. Air di Mara pahit rasanya. Meskipun mereka baru saja melihat tangan perkasa Tuhan melepaskan mereka dari Firaun dan tentara Mesir, mereka tetap bersungut-sungut kepada Musa. Mereka mempersalahkan Musa yang membawa mereka minum air yang pahit. Musa berseru kepada Tuhan, dan Tuhan mengubah air yang pahit itu menjadi manis.

Apa yang terjadi di Mara sebenarnya adalah ujian bagi orang Israel. Persungutan mereka adalah bukti bahwa mereka tidak sungguh-sungguh mendengarkan suara Tuhan. Tuhan telah berjanji untuk membawa mereka ke tanah Kanaan, tempat yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Tetapi menghadapi tantangan dalam perjalanan menuju Kanaan, mereka segera lupa akan janji itu dan jatuh dalam dosa bersungut-sungut.

Jangan jadi seperti orang Israel di padang gurun, melainkan jadilah orang percaya yang sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN. Sungguh-sungguh mendengarkan dalam nats hari ini bermakna mendengar dengan penuh minat kemudian mematuhinya. Kalau saja orang Israel berpegang kepada janji yang telah diucapkan Tuhan tentang Kanaan, cobaan demi cobaan yang menghadang langkah maju mereka pasti dapat dilalui. Tetapi karena mereka berulang kali jatuh dalam persungutan, Allah kemudian menjabarkan janji-Nya kepada mereka. Di Mara misalnya, Allah berjanji tidak akan menimpakan penyakit manapun yang pernah Ia timpakan kepada orang Mesir. Maksud sebenarnya dari janji Allah ini adalah jika orang Israel mempercayai sepenuh hati janji tentang Kanaan, tanpa bersungut pun Allah tidak akan membiarkan air pahit di Mara itu meracuni dan mematikan mereka. Allah pasti memelihara hidup mereka hingga mereka sampai di tanah Kanaan.

Hari ini, pastikan kita tidak jatuh dalam persungutan ketika menghadapi pencobaan yang berat. Belajarlah terus berpegang kepada janji Allah, meskipun situasi yang terjadi seolah menjauh dari janji Tuhan. Belajarlah sungguh-sungguh mendengarkan suara Tuhan dan mematuhinya hingga kita melihat Allah menggenapi satu per satu janji-Nya kepada kita. (tw)

Doa: "Tuhan Yesus, aku mau belajar sungguh-sungguh mendengarkan suara-Mu. Aku mau mempercayainya dan memegang teguh janji itu hingga Engkau menggenapinya dalam hidupku. Amin."