(1 Korintus 9:25)
Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal...., tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.
Dalam sebuah gelanggang pertandingan, semua atlet harus berjuang dengan sekuat tenaga untuk memperoleh kemenangan. Namun ada satu hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai kemenangan. Hal itu adalah menguasai diri. Seorang atlet berlatih keras untuk dapat mengendalikan anggota tubuhnya. Saat pertandingan tiba, atlet mengatur dan mengoordinasikan tubuhnya. Kaki perlu berlari, mata perlu awas, tangan perlu bergerak cepat, paru-paru perlu memompa oksigen sebanyak-banyaknya, dan seterusnya. Atlet yang dapat mengontrol anggota tubuhnya dengan baik pasti akan memenangkan pertandingan.
Ayat pokok kita hari ini memberikan informasi kepada kita bahwa penting bagi kita untuk menguasai diri dalam segala hal. Menguasai diri dalam bahasa aslinya memakai kata "egkrateuomai'" Kata ini artinya menguasai diri dan menghindari tindakan jahat. Dalam tata bahasa Yunani, kata ini dalam bentuk kata kerja yang menunjukkan adanya dampak secara terus menerus dan bersifat pasif. Maknanya orang yang menguasai diri harus melakukannya secara terus menerus untuk mendapatkan hasil seperti yang ingin dicapai.
Saat ini kita sedang dalam gelanggang pertandingan iman di mana iblis senantiasa berusaha untuk menggagalkan kita. Oleh karena itu, kita harus dapat menguasai diri dalam segala hal. Sebagaimana latihan badani memerlukan disiplin, demikian pula hal rohani memerlukan kedisiplinan dalam melakukan latihan-latihan agar otot-otot rohani kita menjadi kuat. Kita harus selalu melatih diri supaya bisa mengendalikan tubuh, jiwa dan roh kita. Orang yang bisa mengendalikan diri mampu berpikir jernih kerika terjadi masalah, sebab latihan otot-otot rohani terkadang datang dalam bentuk ujian dan permasalahan dalam hidup ini. Teruslah menguasai diri dalam segala hal untuk mencapai kemenangan atas pencobaan sehingga kita memperoleh penghormatan dari Tuhan Yesus Kristus pada hari kedatangan-Nya kelak. (aa)
Doa: "Tuhan, dalam gelanggang pertandingan imanku, aku mau belajar menguasai diri dalam segala hal supaya aku tidak jatuh dalam dosa dan tetap mempermuliakan Engkau. Amin."