BERJAGA-JAGALAH DAN BERDOALAH

(Markus 14:38)

Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah.

Perintah Yesus kepada murid-murid-Nya pada waktu Ia berdoa di Taman Getsemani menjelang penyaliban-Nya ditanggapi seperti angin lalu yang berhembus di tempat itu karena mereka dalam keadaan mengantuk. Dalam ayat 40 dikatakan: "Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat dan mereka tidak tahu jawab apa yang harus mereka berikan kepada-Nya."

Sebaliknya Yesus tidak dapat tidur pada malam itu, Ia tahu bahwa waktunya tidak lama lagi di mana Ia akan segera ditangkap, dihakimi dan diserahkan untuk disalibkan. Lukas sebagai seorang tabib melihat keadaan Yesus pada waktu itu dari sudut ilmu kedokteran dan mengatakan bahwa pada waktu Yesus berdoa, "Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah." Hal itu dapat terjadi jika seseorang berada dalam tekanan mental yang sangat hebat sehingga pembuluh darahnya ada yang pecah.

Di sini kita melihat perbedaan yang sangat bertolak belakang antara Yesus dengan murid-murid-Nya. Bukankah seringkali kita juga menghadapi beban yang berat dan ancaman bahaya kematian ada di hadapan kita, tetapi kita sepertinya tertidur seperti murid-murid Yesus. Kita menjadi letih lesu tak berdaya menghadapi persoalan hidup itu dan bahkan sepertinya kita menjadi tidak peka untuk mendengar suara Tuhan yang berbicara kepada kita dan kita tidak tahu lagi apa yang harus diperbuat.

Teguran dari Tuhan Yesus untuk berjaga-jaga dan berdoa hendaknya mendorong kita untuk selalu waspada, sama seperti seorang prajurit yang selalu siap sedia dalam menghadapi bahaya ancaman dari musuhnya. Tidak dapat disangkal bahwa berdoa memang seringkali terasa berat dan memerlukan disiplin dalam melakukannya. Kita juga dituntut untuk bertekun sampai kita menerima jawaban atas doa dan permohonan kita.

Marilah kita berjaga-jaga dan berdoa agar dapat tetap teguh berdiri sebagai seorang prajurit Kristus yang sejati. Tuhan Yesus dapat memberikan kesanggupan untuk melakukannya. Puji Tuhan. (phm)

Doa: "Tuhan Yesus, tolong aku untuk selalu berjaga-jaga dan berdoa agar aku tidak jatuh ke dalam pencobaan. Amin."