TIDAK PERLU SOMBONG

(Zakharia 4:6)

Maka berbicaralah ia katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam."

Dua ekor bebek dan seekor katak tinggal di sebuah kolam. Bersama mereka hidup rukun. Pada musim kemarau, air kolam surut dan mereka harus meninggalkan kolam itu. Bagi bebek hal itu mudah, mereka cukup terbang dan mencapai tanah di atasnya. Bagaimana dengan sang katak? Bebek-bebek itu tidak mau meninggalkan katak begitu saja. Mereka memutuskan menolong katak dengan sebatang kayu. Kedua bebek menggigit kayu itu pada kedua ujungnya dan katak bisa bergantung pada kayu itu dengan mulutnya agar bisa dibawa terbang ke atas. Ketika mereka mulai naik, seorang petani melihat peristiwa itu.

IBU, INILAH, ANAKMU!

(Yohanes 19:26)

Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya disampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah anakmu!"

Perkataan Yesus yang terakhir kali kepada Maria, ibu-Nya, sebelum Ia disalibkan, dimaksudkan agar Maria memperhatikan dan menerima murid yang dikasihi-Nya yaitu Yohanes sebagai anaknya. Sebaliknya, dalam penderitaan menjelang kematian-Nya itu, Yesus juga memperhatikan masa depan dan kesejahteraan ibu-Nya. Ia menugaskan Yohanes untuk melakukan hal itu kepada Maria (ayat 27). Di sini kita belajar untuk mengerti tugas seorang anak dan tanggung jawabnya kepada orang tua walaupun bukan orangtua kandung secara lahiriah, yang memerlukan bantuannya di masa tua mereka.

KEUTAMAAN YESUS DALAM PENDAMAIAN

(Kolose 1:20)

Dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.

Lewat pekerjaan pendamaian yang dikerjakan di atas kayu salib, Yesus mendamaikan manusia dengan Allah dan dengan sesama manusia. Hal ini membuktikan keutamaan Yesus, karena hanya Dia satu-satunya yang sanggup melakukannya. Pendamaian artinya meniadakan permusuhan. Permusuhan antara Allah dan manusia terjadi karena dosa yang dilakukan oleh manusia. Kematian Yesus telah memperdamaikan manusia dengan Allah sehingga manusia mau tunduk dan hidup harmonis dengan Allah.

PENGETAHUAN ILAHI

(Amsal 1:7)

Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.

Ardi kecil sedang bermain mobil-mobilan dengan Jordi temannya. Meskipun ia memiliki mainan mobil sendiri, matanya tak pernah lepas dari mainan mobil di tangan Jordi. Mainan mobil yang digerakkan baterai dan memiliki sirene itu memikat hatinya. Terlintas dalam pikirannya untuk memiliki mainan mobil milik Jordi. Bersamaan dengan itu muncul ingatannya akan ucapan Kak Dwi, guru Sekolah Minggunya, "Adik-adik mengambil mainan yang bukan milik kita dan menyimpannya itu namanya mencuri. Mencuri adalah perbuatan dosa. Perbuatan dosa dibenci Tuhan.

VASTHEO

(Efesus 3:18-19)

Aku berdoa, supaya kamu....dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, ....Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.

Here is love, vast as the ocean,

loving-kindness as the flood,

when the Prince of Life, our Ransom,

shed for us His precious blood.

Who His love will not remember?

Who can cease to sing His praise?

He can never be forgotten,

throughout heav'n's eternal days.

BUKAN KUAT DAN GAGAHKU!

(Kisah Para Rasul 8:20)

Tetapi Petrus berkata kepadanya: "Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang."

Dalam sebuah ibadah keluarga, seorang ibu bersaksi tentang perekonomian keluarganya. Suaminya bekerja sebagai sopir angkot. Untuk menambah pendapatan, ibu ini menyewa sebuah kedai untuk berdagang kebutuhan pokok. Di awal usaha tersebut, seorang teman berkata kepadanya, "Mungkin kamu akan berjualan di situ sekitar setahun saja. Tempat itu seperti terkutuk. Siapa saja yang buka usaha, apa pun modelnya, pasti akhirnya tutup dan merugi. Kamu ini orang yang kesekianlah yang masuk ke sana." Kemudian ibu ini pun menyampaikan hal tersebut kepada suami dan anak-anaknya.

APA YANG DIPIKIRKAN MANUSIA

(Markus 8:33)

Maka berpalinglah Yesus....Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikrikan manusia."

Teguran Tuhan Yesus kepada Petrus dilakukan ketika Ia memberitahukan tentang penderitaan-Nya dan syarat-syarat untuk mengikut Dia. Dalam perikop di mana ayat tersebut berada, kita berulang kali membaca frasa mengenai kehilangan nyawa dan menyelamatkan nyawa. Keadaan tersebut merupakan keadaan yang tidak enak untuk didengar oleh telinga manusia yang tidak mengerti arti dan maksud penderitaan Yesus untuk memikul salib. Yesus mengatakan kepada orang banyak dan para murid-Nya, "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku."

MENETAPKAN SYARAT MATA

(Ayub 31:1)

Aku telah menetapkan syarat bagi mataku, masakan aku memperhatikan anak dara?

Salah satu ajaran Yesus di atas bukit ialah: "Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu" (Matius 6:22-23). Dunia ini menyuguhkan semakin banyak perangkap untuk menjatuhkan manusia ke dalam jurang maut, lewat mata. Dalam berbagai media sosial, kemewahan, kenyamanan hidup, perjalanan wisata nan eksotis ke luar negeri dan berbagai 'flexing' lainnya membuat banyak orang juga ingin melakukan hal yang sama, dan berpose dalam balutan kemewahan.

MEMBAYAR HARGA KEBENARAN

(Amsal 23:23)

Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian.

Penolong yang diutus kepada kita merupakan pribadi yang lebih berharga dari apapun yang ada di dunia ini. Firman Tuhan mengajar kita berani untuk membayar harga. Membayar harga yang dimaksud bukanlah membayar dengan uang atau materi lainnya. Allah rindu untuk mengaruniakan Roh Kudus kepada kita, namun Allah tidak dapat mengaruniakan Roh Kudus kepada kita jika kita belum memiliki kedewasaam rohani. Galatia 4:1-3 berbicara mengenai hubungan tanggung jawab dan kedewasaan rohani. Kemampuan dan perkembangan fisik individu akan bertambah seiring dengan penambahan usia seseorang.

HARTA KESAYANGAN ALLAH

(Keluaran 19:5)

Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri..., sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.

Bagaimana cara Anda menyimpan harta yang berharga? Sebagian orang menyewa safety box di bank atau tempat aman lainnya untuk menyimpan surat-surat berharga mereka, seperti sertifikat tanah, cek dan lain sebagainya. Di zaman lampau, orang biasa menyimpan uangnya di bawah bantal atau kasur tempatnya beristirahat. Konon, itulah tempat teraman di dalam rumah. Jika manusia bisa memikirkan tempat teraman untuk hal-hal berharga dalam hidupnya, bayangkan bagaimana Allah menyimpan orang-orang berharga-Nya di dunia ini?